Jumat, 10 Februari 2012

Jangan Lama-Lama Menjalankan Bisnis Rumahan

Bisnis Rumahan memang relatif kecil, baik dari modal, skala bisnis, hingga sumber daya. Namun menjalani bisnis rumahan tak boleh lama-lama. Harus ada tekad kuat untuk menjadikan bisnis tersebut naik skalanya, bahkan kalau perlu menjadi perusahaan Nasional. Sudah waktunya merubah mindset dari Bisnis rumahan menjadi bisnis dari rumah. Lho, ada bedanya ?

Menurut mentor bisnis dari Lembaga Pendampingan UKM Pillar Business Accelerator Lyra Puspa, istilah bisnis rumahan dan bisnis dari rumah memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Bisnis rumahan mengandung makna skala usaha tingkat rumahan alias kecil-kecilan. Bisnis rumahan juga dapat diartikan penuh keterbatasan, baik keterbatasan modal, keterbatasan sumberdaya, hingga keterbatasan profesionalisme.

Sedangkan Bisnis dari rumah bisa berarti 2 hal. Pertama, mengawali karir sebagai pengusaha dengan memulai bisnis dari rumah. Rumah menjadi kantor pusat, pusat produksi di awal berbisnis, dan mungkin cabang pertama. Lalu harapannya tentu lama-lama berkembang, skala usaha membesar, dan suatu saat memiliki kantor dan pabrik yang besar. 

Kedua, Bisnis Dari Rumah juga bisa bermakna seluruh aktivitas kegiatan kita dikontrol dan digerakkan dari rumah. Rumah sebagai kantor pusat seluruh operasional usaha. Bagian depan atau sisi sebelah rumah difungsikan sebagai kantor. Namun skala usaha bisa saja nasional bahkan global. Outlet tidak perlu di rumah, tetapi bisa di mana saja di muka bumi ini. Hanya saja, kita sebagai presiden direktur tetap berkantor pusat di rumah.

Contoh konkrit dari Bisnis dari rumah adalah bagaimana Yahoo! berkembang dari sebuah garasi mobil menjadi perusahaan internasional beromset miliaran dollar. Contoh lainnya adalah Mooryati Soedibyo pendiri Mustika Ratu dan Ibu Martha Tilaar pendiri Sari Ayu yang memulai bisnisnya dari garasi rumah sendiri terlebih dahulu, baru perlahan berkembang menjadi raksasa industri kecantikan seperti sekarang.

Menjalani bisnis rumahan memang sebuah alternatif mudah dalam membangun kerajaan bisnis. Beberapa bisnis rumahan yang berpotensi "naik kelas" antara lain catering, kuliner, fashion, bisnis online, dan masih banyak lagi. Sebenarnya, bukan persoalan jenis bisnisnya, namun lebih kepada konsep dalam membesarkan bisnis. Seorang pengusaha bisnis rumahan harus merubah mindset bahwa bisnis rumahan akan selamanya menjadi bisnis skala kecil. 

Beberapa upaya yang perlu ditempuh dalam menaikkan skala bisnis rumahan antara lain melakukan branding, menciptakan corporate identity, membenahi manajemen keuangan dan bisnis, serta mulai menawarkan produk dan jasanya ke level korporat.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar