Selasa, 03 April 2012

Kemenkop UKM Beri Insentif Untuk UKM Mart

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mendorong koperasi agar mampu bersaing dengan toko ritel modern berjejaringan. Caranya dengan meminta koperasi mengembangkan toko atau warungnya menjadi toko modern berjejaringan.
 
“Kami memberikan insentif Rp 65 juta untuk perbaikan lokasi usaha, penataan display, dan pelatihan manajemen berbasis teknologi informasi,” ujar Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Nedy Rafinaldi Halim di sela penandatanganan kerja sama ekonomi tujuh daerah se-eks Karesidenan Surakarta di Surakarta.

Dia mengatakan, dari sekitar 186 ribu koperasi di Indonesia, 37 ribu di antaranya sudah memiliki toko atau warung. Namun masih dikelola secara sederhana dengan tampilan barang yang kurang menarik serta tidak ada pengelompokan barang dagangan.

Program insentif di atas dimulai sejak 2011, di mana hingga kini sudah ada 84 outlet toko ritel di 20 provinsi yang berhasil didirikan. Outlet toko ritel yang mengusung nama UKM Mart terbukti dapat meningkatkan omzet antara 20-30 persen.

Keberadaan UKM Mart juga berguna untuk pemasaran produk lokal hasil produksi usaha mikro kecil dan menengah, yang selama ini sering kesulitan masuk di toko ritel modern berjejaringan karena banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi. Produk lokal, kata Nedy, mendapat prioritas untuk dijual di UKM Mart.

Saat ini ada sekitar 1.600 proposal dari koperasi yang ingin warung atau tokonya diubah menjadi UKM Mart. Karena keterbatasan dana, tahun ini hanya 24 proposal yang akan ditindaklanjuti.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jawa Tengah Sujarwanto mengatakan di Jawa Tengah ada delapan outlet UKM Mart. Yaitu dua unit di Semarang dan masing-masing satu di Banyumas, Tegal, Cilacap, Magelang, Surakarta, dan Blora.

Ke depan, kami akan membangun outlet UKM Mart di Bandar Udara Adi Soemarmo, Bandara Ahmad Yani, dan Bandara Adisucipto,” ujarnya dalam kesempatan yang sama. Untuk barang yang dijual, pihaknya sudah menyiapkan 70 produk unggulan Jawa Tengah, seperti furnitur, mebel, makanan dan minuman khas daerah tertentu, agrobisnis, dan kerajinan.

Menurutnya, paling tidak dalam satu kota berdiri UKM Mart. Jika nantinya sudah semakin banyak UKM Mart, bisa diterapkan sistem belanja bersama untuk efisiensi biaya produksi.
***

sumber : tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar